Tidak seperti di Dewan Keamanan PBB (DK PBB), tidak ada veto di Sidang PBB dan resolusi ini diharuskan untuk mendapatkan persetujuan dari tiap anggota. Lembaga dunia itu selama ini di dominasi oleh negara-negara yang simpati dengan tujuan Palestina.
Agar resolusi keanggotan Palestina lolos, mayoritas dari anggota PBB harus pula menyetujuinya. Hingga kini sudah 132 negara atau lebih dari dua pertiga negara anggota PBB yang mendukung resolusi. Seorang anggota tim sukses misi Palestina untuk PBB mengatakan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan memberikan pidatonya di depan 193 anggota, sebelum voting dilakukan.
Palestina mencoba meningkatkan status keanggotaan mereka setelah aplikasinya untuk menjadi anggotan penuh PBB ditolak pada September 2011 lalu. Untuk menjadi anggota tetap, setiap negara harus mendapatkan persetujuan dari DK PBB dan Amerika Serikat (AS) jelas sekali akan melakukan veto atas upaya Palestina itu.
Bersama dengan Israel, AS bersikeras bahwa Palestina harus melakukan negosiasi final atas status wilayah mereka. AS pun mendesak agar Palestina tidak mengambil langkah unilateral, terkait dengan masalah keanggotaan di PBB ini.
"Kami pikir, sedikitpun langkah ini tidak akan membuat rakyat Palestina menuju pembentukan negara Palestina. Saya kira ini sebuah kesalahan dan kami menentangnya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland, seperti dikutip Associated Press, Selasa (27/11/2012).
Palestina selama ini yakin bila mereka bisa meningkatkan status kenegaraannya, dapat membuka peluang mereka atas klaim pembentukan negara di Tepi Barat, Perbatasan Gaza dan Yerusalem Timur. Wilayah ini adalah daerah yang direbut oleh Israel pada perang 1967 silam. (okezone)
Posting Komentar