Menurut laporan tersebut, para pengungsi yang terdaftar itu menerima bantuan melalui lembaga dan kerja sama pemerintah Lebanon dengan berbagai lembaga bantuan non-pemerintah.
Saat ini jumlah pengungsi yang terdaftar yakni sebanyak 102.369, sementara 32.623 pengungsi lainnya sedang menunggu untuk didaftarkan.
Dari laporan tersebut, sebanyak 1300 pengungsi diketahui terdaftar setiap harinya. Pada November saja, tercatat lebih dari 25 ribu pengungsi telah didaftarkan.
Pada Kamis, 29 November, pejabat Departemen Luar Negeri AS yang berkunjung ke negara itu menyambut baik upaya pemerintah Lebanon untuk memenuhi kebutuhan pengungsi Suriah. Serta mendorong agar terus menangani keprihatinan kemanusiaan yang meningkat di Lebanon.
Kedutaan Besar AS di Beirut juga ikut menanggapi perihal tersebut melalui pernyataan Asisten Menteri Luar Negeri AS Urusan Penduduk, Pengungsi dan Migrasi Anne Richard, yang juga mengunjungi Lebanon sebagai bagian dari perjalanan regional guna membahas masalah pengungsi dan situasi kemanusiaan di sana.
Dalam pernyataannya, Richard menggarisbawahi penghargaan pemerintah AS atas komitmen Lebanon untuk memenuhi kewajiban internasionalnya, termasuk menghormati hak asasi manusia dan melindungi pengungsi di Lebanon.
Perdana Menteri Lebanon Najib Miqati juga ikut mengomentari perihal itu, dengan mengatakan dukungannya atas komitmen pemerintah Lebanon untuk membantu pengungsi Suriah dan berpegang pada kebijakan untuk tak mencampuri krisis Suriah.
Ia menambahkan, "Tapi kami berikrar akan melanjutkan kewajiban kemanusiaan bagi warganegara Suriah yang mengungsi. Namun, negara Lebanon tak memiliki kemampuan untuk terus membantu mereka tanpa campur tangan organisasi internasional terkait."
Miqati mengatakan, pemerintah "selanjutnya akan menyerukan pertemuan organisasi kemanusiaan internasional dengan pandangan mewujudkan visi bersama mengenai berkas itu".
Posting Komentar